Sebuah analisis mengejutkan datang dari media olahraga terkemuka China, Sohu, yang mengungkapkan kekhawatiran khusus Timnas China dalam menghadapi dua pertandingan krusial kualifikasi Piala Dunia. Yang menarik, mereka justru menilai Bahrain sebagai ancaman lebih serius dibanding Indonesia.
Alasan di balik kekhawatiran ini ternyata berdasar pada catatan pertemuan yang cukup menohok. Timnas China hanya mampu meraih satu kemenangan dalam lima pertemuan terakhir melawan Bahrain. “Mereka seperti benteng yang sulit ditembus,” tulis Sohu, menggambarkan pertahanan Bahrain yang terkenal solid dan terorganisir. Bahkan saat bermain di kandang sendiri sekalipun, China sering kesulitan menembus pertahanan tim asuhan Helio Sousa ini.
Berbeda jauh dengan pandangan mereka terhadap Indonesia. Media China ini tampak lebih percaya diri, terutama setelah kemenangan 2-1 atas Garuda di pertemuan sebelumnya. “Kami punya formula yang tepat untuk melawan Indonesia,” klaim Sohu, merujuk pada efektivitas serangan balik yang sukses mereka terapkan di Qingdao.
Namun kepercayaan diri ini tidak lantas membuat mereka meremehkan Timnas Indonesia. Sohu mengingatkan bahwa pertandingan di kandang Indonesia akan berbeda cerita. “Atmosfer di stadion mereka bisa mengubah segalanya,” tulis analis mereka, sambil menyebutkan bagaimana suporter Indonesia dikenal mampu menciptakan tekanan psikologis bagi tim tamu.
Pelatih Branko Ivankovic sendiri tampaknya menyadari kompleksitas situasi ini. Dalam jumpa pers terakhir, pelatih asal Kroasia itu menekankan pentingnya pendekatan berbeda untuk dua lawan yang memiliki karakter bertolak belakang ini. “Kami harus fleksibel dalam strategi,” ujarnya singkat.
Bagi Timnas Indonesia, prediksi media China ini justru bisa menjadi senjata psikologis. Status sebagai underdog seringkali justru membebaskan tim untuk bermain lebih mengejutkan. Apalagi dengan dukungan puluhan ribu suporter yang akan memenuhi stadion, momentum untuk membalikkan prediksi ini terbuka lebar.
Sementara itu, Bahrain tetap menjadi teka-teki yang sulit dipecahkan. Konsistensi permainan defensif mereka selama bertahun-tahun membuat banyak tim Asia kesulitan. Pertanyaan besarnya adalah: bisakah China menemukan celah di benteng Bahrain yang terkenal kokoh itu?
Di sisi lain, pertandingan melawan Indonesia akan menjadi ujian mental bagi pemain China. Tekanan untuk memenangkan pertandingan yang “seharusnya” bisa dimenangi justru seringkali menjadi bumerang. Apalagi dengan euforia balas dendam yang pasti akan menyelimuti pertandingan nanti.
Kesimpulan
Analisis media China ini membuka mata banyak pihak tentang dinamika persaingan di kualifikasi Piala Dunia zona Asia. Yang pasti, baik China, Indonesia, maupun Bahrain sama-sama memiliki peluang untuk membuat kejutan. Semuanya akan bergantung pada persiapan taktis dan ketahanan mental saat pertandingan berlangsung.